News Update :
Home » » Pemerintah Saudi Membangun atau Merusak Mekkah

Pemerintah Saudi Membangun atau Merusak Mekkah

Penulis : Unknown on Sabtu, 13 Februari 2016 | 07.49


 

Hilangnya Situs – situs Penting Sejarah Islam di Mekkah


Media setempat melaporkan, perusahaan Bin Laden untuk sementara akan dilarang beroperasi dan pemerintah mengambil alih pekerjaan. Sanksi ini berlaku hingga keseluruhan proses hukum terhadap kecelakaan ini selesai dan penyelesaian hukum dalam kasus musibah Mekah rampung.

Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud juga mengumumkan setiap keluarga korban tewas dan cacat permanen dalam musibah Mekah pada 11 September, akan menerima santunan 1 juta riyal (sekitar $ 260.000) atau berkisar Rp 3,8 miliar.

Korban luka akibat terimpa crane jatuh, akan menerima 500 ribu riyal (sekitar $ 130.000) atau berkisar Rp 1,9 miliar.

Di balik alasan membludaknya jemaah haji, banyak yang mempertanyakan benarkah situs suci itu harus diperluas. Sejumlah pemerhati situs suci ini sebagian membenarkan alasan itu. Namun, sebagian besar dari mereka menyesali dan mengutuk proyek tersebut.

"Pemerintah Arab Saudi buat banyak alasan ini dan itu yang katanya perluasan. Namun, nyatanya mereka justru merusak apapun di Mekah yang berhubungan dengan kehidupan Nabi Muhammad SAW," terang Irfan al-Alawi lagi, kepada The Guardian.

"Mereka telah membuldozer rumah istri Nabi, rumah cucu dan pengikutnya. Sekarang pembangunan mulai merambah tempat lahirnya. Buat apa? Buat hotel berbintang 7!" ketus pemimpin organisasi yang berbasis di London itu.

Rumah Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW kini sebagai pusat toilet umum dengan jumlah 1.400 WC. Wilayah sekitarnya dipersiapkan untuk parkiran bawah tanah dan perluasan jalan umum.

Proyek Perluasan Masjidil Haram sendiri dilengkapi dengan berbagai proyek pendukung lain. Total pembesaran wilayah haji di Mekah sendiri diperkirakan mencapai 1,47 juta meter persegi. Mulai dari jembatan layang, lorong darurat, sampai saluran pembuangan air dibangun dengan panjang ribuan meter. Belum lagi, 4.524 pengeras suara dan 6.635 kamera yang terpasang di segala penjuru.

Di antara semua pembangunan itu, proyek Hotel Abraj Kudai menyedot perhatian paling besar. Bangunan yang dirancang dengan ketinggian 600 meter atau 45 lantai dan kapasitas 10 ribu kamar itu menghabiskan SAR 13 miliar atau sekitar Rp 49 triliun. Hotel mewah ini tadinya adalah rumah khalifah pertama, Abu Bakar Sidiq.

Bangunan tersebut nanti akan terdiri dari 12 menara yang menyimpan berbagai fasilitas. Mulai 70 restoran, lahan parkir bus, hingga, pusat perbelanjaan. Termasuk pendaratan helikopter.

"Bekas-bekas jejak sejarah jaman Rasulullah sudah tidak ada. Tempat di mana Nabi Muhammad dilahirkan juga sudah hilang. Habis semua sudah. Kalau dilihat dari sudut pandang arkeologi, Nabi Muhammad seolah-olah tidak pernah ada. Kenapa? Karena jejak arkeologinya sudah tidak ada," tutup al-Alawi.
Share this article :
Comments
0 Comments

Posting Komentar

 
| | | | | |
© . Kata Kata Bijak . .
Design Template by | Support by | Powered by Blogger Kwanyar